Bismillah.
Tak perlu kau balas rinduku dengan rindumu.
Percayalah rindu ini sulit, biar aku saja yang rindu.
Lebih baik kau diam saja di sana, di tempat yang masih Tuhan kita sembunyikan.
Cukuplah aku yang mendo'akanmu dan menunggu penantian kita.
Meski aku tak bisa melihat rupa rindu pada satu wajah.
Tak mengapa meskipun mata ini seperti halnya mendung yang selalu basah.
Sejatinya mendo'akanmu adalah hal biasa, terbiasa sudah.
Karena entah mengapa saat berdo'a untukmu selalu menjadi perkara yang mudah, bagi lidah.
Sekali lagi biarkan mataku selalu basah karena rindu yang sudah lama.
Biarkan perbincangan rinduku ini menjadi hangat karena menantikan pertemuan dengan orang sepertimu.
Entah mengapa aku percaya bahwa rindu ini akan bermuara.
Di satu tempat yang paling dalam dan akan bersemayam.
Yaitu di jantung rindumu, berkumpul bersama do'a-do'a rinduku yang lain.
Untuk pemilik rindu yang masih belum bertemu.
Aku mendo'akanmu dengan makkah sebagai kiblatku.
Kelak kita akan bertemu.
Siapapun kamu yang telah Allah beri restu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar