menu

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjN0Z_Tk7TiAhVBtI8KHRl4CCgQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FGIF&psig=AOvVaw1AKbX0Vg1rdLDfDX8kxe-H&ust=1558786840533854

Rabu, 31 Mei 2017

Tak perlu kau balas Rindu ku

Bismillah.

Tak perlu kau balas rinduku dengan rindumu.
Percayalah rindu ini sulit, biar aku saja yang rindu.
Lebih baik kau diam saja di sana, di tempat yang masih Tuhan kita sembunyikan.
Cukuplah aku yang mendo'akanmu dan menunggu penantian kita.

Meski aku tak bisa melihat rupa rindu pada satu wajah.
Tak mengapa meskipun mata ini seperti halnya mendung yang selalu basah.
Sejatinya mendo'akanmu adalah hal biasa, terbiasa sudah.
Karena entah mengapa saat berdo'a untukmu selalu menjadi perkara yang mudah, bagi lidah.

Sekali lagi biarkan mataku selalu basah karena rindu yang sudah lama.
Biarkan perbincangan rinduku ini menjadi hangat karena menantikan pertemuan dengan orang sepertimu.
Entah mengapa aku percaya bahwa rindu ini akan bermuara.
Di satu tempat yang paling dalam dan akan bersemayam.
Yaitu di jantung rindumu, berkumpul bersama do'a-do'a rinduku yang lain.

Untuk pemilik rindu yang masih belum bertemu.
Aku mendo'akanmu dengan makkah sebagai kiblatku.
Kelak kita akan bertemu.
Siapapun kamu yang telah Allah beri restu.

Menjaga dan menunggu

aku tidak pernah memintamu pergi.
karena jujur aku pun belum mampu melepas rasaku.
namun aku hanya meminta engkau menjaga hati,
baik kita dengan jarak sedekat apapun atau sejauh apapun,
aku ingin hatimu terjaga utuh untuk yang satu .

perjalanan ini masih panjang.
ujian masih banyak akan menghadang.
namun bukan karena itu juga aku melepasmu pergi semudah itu,
aku hanya ingin kita sama-sama menanti.
menanti sesuatu yang pasti.
untukku dan kamu.
sesuatu yang ingin kita wujudkan,
agar menjadi sesuatu yang memang sudah kita wujudkan .

engkau tidak tahu,
bagaimana aku yang selalu memperhatikan tingkahmu ketika bersama yang lain .
namun aku belum pantas untuk melarangmu berbicara maupun tersenyum kepada yang lain.
engkau juga tak tahu,
bagaimana gelisahku ketika langkahmu berlari kepada yang lain.
namun kusembunyikan setiap rasa takut,
kerna aku tahu belum saatnya aku menyampaikan rasa itu.
aku menyimpan rahasia dengan baik.
menyembunyi rasa dengan baik.
dan aku seorang penunggu yang baik.
aku hebat dalam hal menunggu .

dan aku akan menunggu,
ketentuan akan aku dan kamu.
semoga jalan cerita seperti yang diangankan.
dan akhir cerita seindah yang dibayangkan .

salam dariku,
seseorang yang hebat dalam hal menunggu
.agust