Bismillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Suatu fenomena yang menyedihkan, banyak di antara kaum muslimin yang
masih asing dengan kalender mereka sendiri, bukan hanya orang awamnya,
namun juga
thalabatul ‘ilmi (penuntut ilmu agama) di antara mereka. Padahal di dalam penggunaan kalender Hijriyyah terdapat banyak
barakah
dan keuntungan. Sayangnya, banyak dari kaum muslimin tidak mengetahui
keuntungan-keuntungan yang didapatkan dengan penggunaan kalender
Hijriyyah dalam kesehariannya. Nah, berikut enam keuntungan yang bakal
Anda dapatkan jika Anda menggunakan kalender Hijriyyah,
1. Menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Ketauhilah,berkalender
Hijriyyah merupakan perintah Allah, hal ini berdasarkan firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala:
يَسْأَلونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah Bulan
sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji”(QS. Al-Baqarah: 189).
Sisi pendalilan
Allah
Subhanahu wa Ta’ala menjadikan
hilal (bulan sabit) sebagai tanda mulai dan berakhirnya bulan, maka dengan munculnya
hilal dimulailah bulan baru dan berakhirlah bulan yang telah lalu. Dengan demikian,
hilal-hilal itu sebagai patokan waktu dalam kehidupan manusia dan ini menunjukkan bahwa hitungan bulan adalah
Qamariy (berdasarkan peredaran bulan) karena keterkaitannya dengan peredaran bulan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullah berkata,
“Maka Dia (Allah) mengabarkan bahwa
hilal-hilal itu adalah patokan waktu bagi manusia dan ini umum dalam setiap urusan mereka, lalu Allah menjadikan
hilal-hilal
itu sebagai patokan waktu bagi manusia dalam hukum-hukum yang
ditetapkan oleh syari’at, baik sebagai tanda permulaan ibadah maupun
sebagai sebab diwajibkannya sebuah ibadah dan juga sebagai patokan waktu
bagi hukum-hukum yang ditetapkan berdasarkan syarat yang dipersyaratkan
oleh seorang hamba
.
Adapun dalil yang menunjukkan bahwa berkalender
Hijriyyah merupakan perintah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sabda beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam,
إذا رأيتم الهلال فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا فإن غم عليكم فاقدروا له
“
Apabila kalian melihat hilal (awal Ramadhan) maka berpuasalah,
dan apabila kalian melihatnya (pada akhir bulan) maka berbukalah (Idul
Fithri). Maka apabila (pandangan) kalian tertutupi mendung genapkanlah
bulan dengan tiga puluh“(HR. Al-Bukhari 2/674, Muslim 2/762).
Sisi pendalilan
Bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan akhir bulan Sya’ban dan masuknya bulan Ramadhan dengan melihat hilal dan di
qiyaskan dengan hal ini bulan-bulan yang lain.
Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdullah bin ‘Abdurrahman al-Jibrin
rahimahullah berkata,
“Aku wasiatkan kepada umat ini dan pihak yang berwenang di
negeri kaum muslimin di manapun berada untuk berpegang teguh dalam
penanggalan mereka dengan kalender Hijriyah dalam rangka menjalankan
perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dan dalam rangka berpegang teguh dengan Sunnah
Khulafa ar-Rasyidin dan
Ijma’ (kesepakatan) sahabat, dan sebagai bentuk kebanggaan dengan apa yang telah disyari’atkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
” (
Istikhdamut Tarikhil Miladi,http://www.dorar.net/art/223).
2. Berpegang Teguh Dengan Sunnah Al-Khulafa Ar-Rasyidin dan Ijma’ Sahabat
Berkalender
Hijriyyah merupakan bentuk berpegang teguh dengan Sunah Khulafa Ar-Rasyidin dan Ijma’ sahabat, mengapa?
Imam Al-Bukhari
rahimahullah berkata dalam
Shahihnya
,
“
Bab Penanggalan. Darimana mereka menentukan penanggalan?”
عن سهل بن سعد قال ما عدوا من مبعث النبي صلى الله عليه وسلم ولا من وفاته ما عدوا إلا من مقدمه المدينة
“Dari Sahl bin Sa’ad berkata, Mereka (para Sahabat) tidaklah
menghitung (penanggalan) berdasarkan saat diutusnya Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, tidak pula berdasarkan wafat beliau, namun hanyalah
berdasarkan awal tahun masuknya beliau ke kota Madinah (Hijrah)”.
Dalam
Fathul Bari, Ibnu Hajar
rahimahullah menyebutkan tentang sejarah asal pencanangan kalender
Hijriyyah, bahwa Umar bin Khaththab
radhiallahu ‘anhu ditegur oleh Abu Musa
radhiallahu ‘anhu ketika
menulis surat tanpa tanggal lalu Umar pun memerintahkan orang-orang
untuk membuat penanggalan dengan dasar hijrah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dan mereka pun melakukannya (
http://library.Islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=7151&idto=7154&bk_no=52&ID=2186).
Berarti nampak dari penjelasan di atas, bahwa pencetus kalender Hijriyyah adalah salah satu dari
Al-Khulafa Ar-Rasyidin, yaitu Umar bin Khaththab
radhiallahu ‘anhu dan diikuti oleh para sahabat
radhiallahu ‘anhum tanpa ada penentangan sedikit pun, ini menandakan telah terjadi
ijma’ (kesepakatan) di antara mereka
.
3. Berkalender Hijriyyah Berarti Memudahkan Kita Mengetahui Waktu-Waktu Ibadah
Banyak waktu-waktu ibadah yang ditentukan dengan kalender Hijriyyah, misalnya tentang ibadah haji. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَسْأَلونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah Bulan
sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji” (QS. Al-Baqarah: 189).
4. Berkalender Hijriyyah artinya mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyelisihi musyrikin
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam secara umum memerintahkan kita untuk menyelisihi perkara yang menjadi ciri khas kaum musyrikin, beliau bersabda,
خالفوا المشركين
“Selisihilah kaum musyrikin!” (Muttafaqun ‘alaihi).
Sedangkan
nashara serta romawi sebagai biang kerok munculnya
kalender masehi adalah bagian dari kaum musyrikin. Maka, kita dituntut
untuk menyelisihi mereka dalam perkara yang menjadi ciri khas mereka
(diantaranya dalam masalah berkalender masehi) (baca
Tahukah Anda 5 Rahasia dibalik kalender masehi?).
5. Berkalender Hijriyyah Menunjukkan Keterikatan Diri Kita dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam
Hal ini karena dasar perhitungan kalender Hijriyyah adalah berdasarkan hijrahnya beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga membuat setiap orang yang berpenanggalan dengan kalender ini akan mengingat hjrah dan perjuangan Nabinya
shallallahu ‘alaihi wasallam,
serta mengingatkan pada peristiwa-peristiwa Islam dan keadaan-keadaan
kaum muslimin di masa lalu. Selanjutnya diharapkan setiap muslim yang
berkalender dengannya akan bisa mengambil suri tauladan dari Nabinya
shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa tersebut.
6. Berkalender Hijriyyah Artinya Mengibarkan Bendera Syi’ar Umat Islam dan Simbol Kekokohan Jati Diri Mereka
Umat Islam bukan umat pengekor. Umat Islam adalah pemimpin dunia.
Khalifatun fil ardh, maka
tentunya tidak pantas kalau mengambil simbol kuffar dengan penanggalan
masehi. Bahkan seorang muslim diperintahkan untuk memiliki jati diri
yang khas.
Wa shallallahu ‘ala Muhammadin wa ‘ala Alihiwa Shahbihi wa sallam, wa Akhiru Da’waanaa anil Hamdulillah Rabbil ‘Alamin.